APLIKASI COMPARATOR NON-INVERTING DENGAN
Vref = -
1. Tujuan [Kembali]
- Untuk memenuhi tugas elektronika
- Untuk mengetahui penerapan dari OP-AMP comparator non-inverting dengan vref -
- Untuk mengetahui bentuk rangkaian aplikasi OP-AMP comparator non-inverting dengan Vref=-
-Dapat menerapkan konsep rangkaian Komparator Non-Inverting pada penyelesaian masalah elektronika
- Memahami sifat - sifat dari rangkaian Komparator Non-Inverting
2. Alat dan Bahan [Kembali]
A.Bahan
- Resistor
Gambar 1
Specifications | |
Resistance (Ohms) | 1K |
Power (Watts) | 0.25W, 1/4W |
Tolerance | ±5% |
Packaging | Bulk |
Composition | Carbon Film |
Temperature Coefficient | 350ppm/°C |
Lead Free Status | Lead Free |
RoHS Status | RoHS Compliant |
Fungsi: Sebagai penghambat arus listrik
3. Dasar Teori [Kembali]
Op-Amp (Operational Amplifier)
Penguat operasional (Operational Amplifier) atau yang biasa disebut dengan op-amp, merupakan penguat elektronika yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator, penguat audio, video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC, rangkaian penggerak dan berbagai macam rangkaian analog lainnya. Op-amp pada umumnya tersedia dalam bentuk rangkaian terpadu yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya. Ada tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu;
1. Gain sangat besar (AOL >>).
Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga.
2. Impedansi input sangat besar (Zi >>).
Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan.
3. Impedansi output sangat kecil (Zo <<).
Impedansi output adalah sangat kecil sehingga tegangan output stabil karena tahanan beban lebih besar yang diparalelkan dengan Zo <<.
Adapun simbol op-amp adalah seperti pada gambar 64
Gambar 7
dimana,
V1 adalah tegangan masukan dari kaki non inverting
V2 adalah tegangan masukan dari kaki inverting
Vo adalah tegangan keluaran
sehingga
Adapun tegangan output maksimum yang dapat dihasilkan adalah :
dibawah tegangan sumber +-Vs = +-Vsat
Tegangan output maksimum secara praktis dihasilkan sekitar 2 Volt dibawah tegangan sumber ±Vs dan disebut juga sebesar tegangan saturasi ±Vsat . Gambar 65 memperlihatkan kurva karakteristik hubungan Vi terhadap Vo untuk rangkaian op-amp dengan tegangan input dihubungkan ke kaki input non inverting (+) dan tegangan 0 Volt (di ground) ke kaki input inverting (-). Sesuai dengan nama input op-amp yaitu apabila input dimasukkan ke kaki non inverting (+) yang artinya tidak membalik maka tegangan output yang dihasilkan adalah sefasa dengan tegangan input. Seperti terlihat pada gambar 1 yaitu saat input Vi bertegangan positif maka output yang dihasilkan juga bertegangan positif dan sebaliknya
Gambar8 Rangkaian op-amp dengan kurva karakteristik I-O
Komparator non inverting dengan Vref -
Rangkaian komparator non inverting dengan tegangan input Vi
berupa gelombang segitiga dan tegangan referensi Vref ¹ 0 Volt baik positif maupun negatif adalah seperti gambar 9
Gambar 9 Rangkaian komparator non inverting
Untuk menghitung berapa tegangan ambang VUT atau VLT maka
lakukan pemisalan kondisi tegangan output VO sama dengan +Vsat atau –Vsat.
Misalkan tegangan output VO = +Vsat seperti gambar 101 maka dapat
dihitung tegangan ambang atas VLT
Gambar 10 Rangkaian komparator non inverting saat VO = +Vsat
Gambar 11 Rangkaian komparator non inverting saat V0= -Vsat
Bentuk gelombang tegangan output VO dengan Vref - adalah seperti pada gambar 12 dan karakteristik I-O seperti pada gambar 13
Gambar 12 Bentuk gelombang tegangan output dengan Vref = bertegangan
negatif
Gambar 13 Kurva karakteristik I-O dengan Vref = bertegangan negatif
Sehingga:
4. Percobaan [Kembali]
A. Prosedur
- Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
- Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
- Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
- Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
- Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian bekerja
B.
C.Prinsip Kerja [Kembali]
Jika tegangan input lebih kecil daripada tegangan referensi, maka sinyal output akan menjadi LOW(karena tegangan yang lebih besar adalah pada pin referensi, dan itu ada pada pin inverting(-), jadi sinyal output akan diinvers), sebaliknya, jika tegangan input lebih besar daripada tegangan referensi, maka sinyal output akan menjadi HIGH(karena tegangan yang lebih besar adalah pada pin input, dan itu ada pada pin non-inverting(+), jadi sinyal output tidak akan diinvers).
Datasheet power supply : klik disini
Datasheet osiloskop : klik disini
Datasheet voltmeter : klik disini
Datasheet Op-Amp : klik disini
Datasheet osiloskop : klik disini
Datasheet voltmeter : klik disini
Datasheet Op-Amp : klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar